Rabu, 12 September 2012

Surat Yang Tak Pernah Terkirim

Ini adalah kisah yang sudah sangat melegenda :
- Tentang Julius Caesar, kaisar Romawi yang rela kehilangan kehormatan, kesetiaan dan bahkan negaranya demi si Ratu Penggoda: Cleopatra. Semua dia lakukan atas nama cinta 

- Ini kisah tentang pemuda bernama Romeo, demi seorang wanita bernama Juliet, rela kehilangan keluarga, dan tentu saja nyawa...tetap saja: atas nama cinta
- Satu lagi, seorang janda bernama Khadijah, yang rela mengorbankan segalanya demi membela pemuda bernama Muhammad, yang dia yakini membawa risalah Tuhannya.
- Ini juga: atas nama cinta kata Jalaluddin Rumi: cinta akan membuat yang pahit menjadi manis dan dengan cinta tembaga menjadi emas dengan cinta yang keruh menjadi jernih dan dengan cinta, sakit menjadi obat dengan cinta yang mati akan menjadi hidup dan cintalah yang menjadikan seorang raja menjadi hamba sahaya dari pengetahuanlah cinta seperti tumbuh.

Maaf, saya bukan pujangga yang hendak membahas tentang cinta. Saya juga tidak sedang mencampuri urusan orang lain (Saya hanya ingin memposisikan diri sebagai seorang saudara, yang wajib hukumnya untuk mengingatkan saudaranya yang mungkin salah langkah)

Bila saya salah, atau
artikel ini tak berkenan, mohon maaf. Itu saatnya saya untuk dikritisi... saya hanya ingin bicara atas nama wanita.

Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa saya tidak suka pernyataan tersebut, tapi itu fakta. Sangat mudah membuat wanita untuk bermimpi.

Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. Tapi, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada kalian (mungkin) tapi suka karena diperhatikan "lebih". Di antara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci.

Jangan anda tawarkan sebuah ikatan bernama perkenalan, bila Anda benar-benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.

Tolong, pahami arti cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq: seperti induk kuda yang melangkah hati-hati karena tersayat menginjak anaknya. Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label: berteman.

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA. Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.

Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu, jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu, jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu, jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu, jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu. Ada beda, persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti virus. Beda itu bernama "rasa" dan "pemaknaan" Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah.

Kalian memang bukan Mush'abantum juga tak sekualitas Yusuf as, tetapi kalian juga bukan Arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah: segeralah menikah atau jauhi wanita dengan puasa. Tolong, sebelum kalian memutuskan untuk mendatangi kami jawab dulu pertanyaan ini dengan jujur:

- setelah 3 bulan kalian mendatangi dan menyatakan cinta, kalian masih belum siap untuk mengikrarkan dalam sebuah pernikahan?
- ataukah kalian masih tapi butuh waktu lebih lama dan meminta kami menunggu,
Dengan alasan yang tidak syar'i dan terlalu duniawi? kalau jawabannya "YA", : "SELAMAT" berarti kalian lebih pantas masuk surga dibandingkan Ali bin Abi Thalib as. Dia baru berani mengatakan cinta kepada Fatimah, setelah menikah. Ali, pemuda kesayangan Rasul, tetapi menunggu waktu bertahun-tahun untuk mengatakannya. Bukan karena dia pengecut tentu saja justru karena dia adalah laki-laki kualitas surga.

Tolong, kami tidak ingin menyakiti hati calon suami kami yang sebenarnya. Mereka berusaha untuk menjaga hijab, agar datang kepada kami dalam kondisi suci hati, tetapi kami malah menjajakan cinta kepada laki-laki yang belum tentu menjadi suami kami. atau kalian sekarang sudah berani menjamin bahwa kalian adalah calon suami kami sebenarnya?

Maaf, wanita itu lemah dan mudah ditaklukkan. Sebagai saudara kami, tolong jaga kami. Karena kami akan kuat menolak rayuan preman, tapi bisa jadi kami lemah dengan surat cinta kalian.

Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahiNya? Bukankah lebih membahgiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi yang diridhoiNya? Saat pertemuan yang juga bebas dari maksiat. Allah Maha Pencemburu, dan DIA Maha Memiliki kami, jadi...mintalah kepadaNya sebelum mendatangi kami.

taken from kafemuslimah. com [muslimahindonesia] Surat yang Tak Pernah Terkirim

__._,_.___