( Ketika Aku Sebegitunya Pada-MU...)
Memperoleh Dahsyatnya Energi Thawaf
QultumMedia --Pada bulan Oktober ini, bertepatan dengan bulan Zulkaidah
berdasarkan kalender tahun Hijriah, para jamaah haji mulai berdatangan
dari seluruh penjuru dunia ke kota suci Mekah dan Madinah untuk
melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Dalam praktik ibadah haji dan umrah, thawaf merupakan rukun yang tidak bisa ditinggalkan. Selain sebagai ibadah, thawaf memiliki keutamaan dan energi yang sangat dahsyat. Adapun efeknya, hanya bisa dirasakan oleh masing-masing individu sesuai kualitas dan pengalaman ibadahnya.
Contohnya ialah sebagaimana diungkapkan oleh Zainurrofieq di dalam bukunya, Mukjizat Ka’bah. Di dalam bab Thawaf, ia bercerita sebagai berikut.
“Di dalam perjalanan ibadah umrah, saya dipertemukan dengan seorang kyai yang sedang melakukan kebiasaan yang tidak lazim di Masjidil Haram. Namun, saya justru melihatnya sebagai kebiasaan yang luar biasa. Ia selalu melafalkan doa dan daftar cita-cita atau harapannya dalam satu kali thawaf.
Saat saya bertemu dengannya, ia baru melaksanakan thawaf yang ketiga puluh tujuh. Berarti, ia telah melakukan 259 putaran (37 x 7 = 259). Setiap selesai tawaf sebanyak tujuh keliling, ia akhiri dengan shalat dua rakaat. Kemudian dilanjutkan tawaf lagi dengan niat baru. Begitu seterusnya.
Pelaksanaan tawaf itu hanya terpotong saat shalat dan perutnya sudah terasa lapar. Bahkan, ia pernah hampir 24 jam penuh melakukan thawaf, kecuali saat shalat. Ia menyatakan, dengan kebiasaannya ini, segala yang ia inginkan ketika pulang dari Tanah Suci, alhamdulillah selalu tercapai dan berhasil.”
Ibadah thawaf adalah salah satu ibadah istimewa dalam pelaksanaan ibadah haji. Sangat pantas apabila Pak Kyai itu sangat memanfaatkan keberadaannya di Tanah Suci untuk melakukan thawaf sambil berdoa dan mencurahkan semua keinginannya kepada Allah SWT. Pasalnya, siapa pun yang melaksanakan tawaf, akan merasa sangat dekat dengan Allah SWT.
Dikisahkan bahwa ibadah pertama kali yang dilakukan Nabi Adam setelah turun dari langit adalah thawaf. Lalu, para malaikat menemuinya sambil berkata, “Semoga ibadahmu mabrur wahai Adam, dan kami pun telah melakukan tawaf di Baitullah ini sejak dua ribu tahun sebelum kamu." Demikian diceritakan Muhammad bin Munkadir.
Begitu pula ketika para malaikat merasa bersalah karena telah membantah Allah SWT, mereka segera berthawaf untuk menebus kesalahannya. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa melakukan thawaf di Baitullah maka Allah akan mencatat kebaikan dan menghapuskan satu keburukan bagi setiap langkahnya." (HR Al Azraqy).
Dalam Hadits yang lainnya, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya pada setiap hari, Allah menurunkan 120 rahmat, 60 untuk orang-orang yang berthawaf, 40 untuk orang yang shalat, dan 20 lagi untuk orang yang memandangi Ka'bah." (HR Al Azraqy)
Di dalam lafaznya, makna kebaikan dan rahmat masih bersifat umum. Kebaikan ini meliputi kebaikan dunia – akhirat dan lahir - batin. Kebaikan ini bisa berupa energi dahsyat yang memancarkan kekuatan pada diri Anda. Karenanya, segala aspek yang akan menghalangi keinginan, cita-cita, dan kesuksesan Anda menjadi luluh.
Ka’bah adalah sebagai pusat konsentrasi ibadah shalat, karena menjadi arah kiblat. Ka’bah juga telah mendapatkan perlakuan istimewa dari Allah dan makhluk-makhluknya.
Di dalam buku yang diterbitkan QultumMedia ini, di ceritakan juga sejarah Ka’bah. Tidak pernah ada seorang pun yang berhasil ketika hendak berbuat jahat terhadap Ka’bah. Bahkan, jika ada orang yang hendak berbuat zalim terhadap kita, berlindunglah kepadanya. Karena sesungguhnya Ka’bah memunyai pemilik yang akan mendengarkan keluhan dan masalah yang kita alami.
Oleh sebab itu, bagi Anda yang berkesempatan melaksanakan haji atau umrah, perbanyaklah thawaf. Thawaf ibarat pintu yang akan menghantarkan Anda ke ruang rahmat, kebaikan, dan pengabulan doa Anda.
http://qultummedia.com/