Rabu, 12 September 2012

ISTIQAMAH


Setiap manusia yang sudah bersyahadat. berikrar bahwa Allah Rabbnya dan Muhammad Rasulnya, ia harus senantiasa memahami arti ikrar ini dan mampu merealisasikan dalam kehidupannya. Kehidupannya harus diwarnai dengan nilai-nilai ikrarnya dalam kondisi bagaimanapun.
Namun pada kenyataannya, tidak semua orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang Islam mampu mengamalkan dalam kehidupannya. Dan orang yang mampu mengamalkan belum tentu mampu bertahan sesuai harapan Islam, yaitu Istiqamah dalam hidupnya.

Istiqomah berasal dari kata “qaama” yang artinya berdiri. maka istiqamah berarti tegak lurus. istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen. Ada beberapa pendapat tentang istiqomah :

1. Abu Bakar Shiddiq ra ketika ditanya tentang istiqamah ia menjawab; bahwa istiqamah adalah kemurnian tauhid (tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa dan siapapun)

2. Umar bin Khattab r.a. berkata: “Istiqamah adalah komitment terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu sebagaimana tipu musang”

3. Utsman bin Affan ra berkata: “Istiqamah adalah mengikhlaskan amal kepada Allah swt”

4. Ali bin Abu Thalib ra berkata: “Istiqamah adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban”

Jadi muslim yang beristiqamah adalah muslim yang selalu mempertahankan keimanan dan aqidahnya dalam situasi dan kondisi apapun, baik dalam kondisi kaya maupun miskin, sedih maupun senang, sehat maupun sakit. Jadi maksud dari Istiqomah adalah berpendirian dan berpegang teguh pada agama Allah.

“Maka tetaplah (istiqamahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(Hud:112)

Bagaimanakah agar kita tetap dalam Idtiqomah dan tidak larut atau hilang ketaqwa'an yang telah tertanam didalam dada? Berikut adalah beberapa hak yang bisa dijadikan pedoman, yaitu :

1. Muraqabah, adalah sealalu mengontrol akan kedekatanya dengan Allah, perwujudanya adalah dengan menjalani perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dan ada rasa malu dan takut apabila hidup tidak sesuai Syariat. ''Kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan apabila kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat kamu.” (H.R. Bukhari)

2. Mu’ahadah, yang dimaksud di sini adalah iltizamnya seorang atas nilai-nilai kebenaran Islam. Hal ini dilakukan kerena ia telah berafiliasi dengannya dan berikrar di hadapan Allah SWT.

3. Muhasabah, adalah usaha seorang hamba untuk melakukan perhitungan dan evaluasi atas perbuatannya, baik sebelum maupun sesudah melakukannya.“Orang yang cerdas (kuat) adalah orang yang menghisab dirinya dan beramal untuk hari kematiannya. Adapun orang yang lemah adalah orang yang mengekor pada hawa nafsu dan berangan-angan pada Allah.” (H.R. Ahmad)

4. Mu’aqabah, adalah pemberian sanksi oleh seseorang muslim terhadap dirinya sendiri atas keteledoran yang dilakukannya.

“Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 179)

5. Mujahadah (Optimalisasi) , adalah optimalisasi dalam beribadah dan mengimplementasikan seluruh nilai-nilai Islam dalam kehidupan.

“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya…” (Al-Hajj: 77-78)

Semoga Allah SWT menjadikan kita semua hamba-hamba- Nya yang senantiasa istiqamah, menjadi Insan – insan Muslim yang Kafah dan bisa mendiami surgaNya. Amiiiiin.