Jakarta (Sinhat)-- Kementerian Agama (Kemenag) tengah melakukan kajian pengadaan pesawat haji dan akan selesai dalam sebulan, kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Anggito Abimanyu di Jakarta, Senin petang.
Rencana pengadaan pesawat haji tersebut merupakan terobosan dalam
kaitan meringankan biaya penyelenggaraan haji. Sebab biaya penerbangan
hampir 60 persen biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH).
Menteri Agama Suryadharma Ali sebelumnya menyatakan, Kemenag perlu
memiliki pesawat haji karena dari sisi investasi bisa menguntungkan bagi
jemaah juga dapat meningkatkan aspek pelayanan lebih baik lagi
sekaligus dapat menekan harga tiket yang setiap tahun terus makin mahal.
Alasan Suryadharma Ali cukup sederhana. Setiap tahun Indonesia
mengeluarkan dana sebesar Rp5 triliun untuk membeli tiket. Dana sebesar
itu jika digunakan untuk membeli pesawat bisa dua setengah pesawat. Jika
pesawat itu hanya digunakan dua atau tiga bulan, bulan berikutnya
ngganggur. Tentu ketika tak digunakan bisa dimanfaatkan oleh maskapai
lain yang tentu bisa menambah nilai manfaat bagi penyelenggaraan haji
kedepan.
Ia mengakui hal ini tentu perlu kajian lebih matang. Baik dari sisi
investasi harus aman, harus menguntungkan dan harus dapat meringankan
biaya tiket bagi jemaah haji yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
Ia mengatakan, dari sisi regulasi bahwa kementerian membeli pesawat
haji belum ada. Untuk itu, dari Dirjen PHU perlu pemikiran "loncatan"
dengan harapan dapat meringankan jemaah haji.(ant/ess)
Penulis :
14 Mei 2013
14 Mei 2013
http://haji.kemenag.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita/816