Rumah baru tentunya menjadi idaman ideal dan dambaan setiap keluarga. Namun jika kondisi tersebut tidak memungkinkan, tidak ada salahnya Anda membeli rumah seken sebagai hunian. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan saat membeli rumah seken, tidak hanya fisik bangunan, lokasi rumah turut menentukan harga.
Membeli rumah seken bisa jadi merupakan pertimbangan strategis dalam memenuhi kebutuhan papan yang satu ini. Faktor lokasi bisa ditentukan mulai dari jenis huniannya, di perumahan atau permukiman komunal. Keduanya memiliki plus-minus sendiri. Jika dilihat dari sisi harga, rumah di perumahan lebih mudah diprediksi harga pasarnya dan relatif lebih mahal. Sebaliknya, harga rumah di permukiman komunal ditentukan pemilik dan jauh lebih murah. Ini jika dibandingkan dengan besar dan luas rumah yang sama.
Untuk pembelian melalui KPR, lokasi perumahan pun lebih disukai pihak bank. Hal ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi Anda yang mengajukan KPR. Selain itu, faktor lokasi lainnya berupa akses dan kedekatan lokasi dengan pusat kota atau bisnis. Baik di perumahan maupun permukiman komunal, jenis lokasi ini kerap dijadikan daya tarik pemilik rumah, sehingga harga menjadi lebih bersaing.
Dalam membeli rumah seken dibutuhkan ekstra ketelitian, karena tidak hanya bicara soal kelengkapan dokumen. Tapi juga harus memeriksa bagian fisik bangunan dan lingkungan sekitarnya.
Apabila Anda sudah memutuskan lokasi, tidak ada salahnya juga untuk mengecek lingkungan sekitarnya. Cobalah untuk datang beberapa kali pada jam-jam sibuk, akhir pekan dan liburan. Bagaimana kondisi lingkungan, akses ke lokasi dan lainnya. Jika semua hal tersebut sudah dilakukan dan Anda mantap membeli rumah tersebut, maka harga yang ditawarkan setelah negosiasi menjadi layak dipertimbangkan.
Berikut beberapa hal yang diperhatikan ketika membeli rumah seken:
a. Beli dari pemiliknya langsung. Dengan membeli langsung dari pemiliknya, kita bisa lebih detail mengetahui kondisi rumah, dokumen, dan harga.
b. Melalui broker. Hal ini jika rumah yang menjadi target sudah menggunakan jasa perantara. Tidak ada salahnya untuk mememanfaatkan broker apabila hal ini memudahkan. Jasa broker ternama biasanya sudah berpengalaman dan memudahkan kita dalam pengajuan KPR.
c. Cek fisik bangunan. Kondisi rumah seken belum tentu dalam keadaan baik. Anda bisa tanyakan usia bangunan pada pemilik atau broker, bisa juga dilihat dari terbitnya IMB setempat. Semakin tua umur bangunan, berarti ada penurunan daya tahan. Ini artinya kita siapkan juga dana renovasinya.
d. Cek dokumen. Periksalah keaslian dokumen seperti sertifikat tanah, IMB, dan PBB. Pastikan juga jika rumah bukan pemilik pertama, ahli waris dan lainnya harus diketahui. Apabila pernah diperjualbelikan, akta jual beli juga harus diteliti lagi. (as/bintanghome)
a. Beli dari pemiliknya langsung. Dengan membeli langsung dari pemiliknya, kita bisa lebih detail mengetahui kondisi rumah, dokumen, dan harga.
b. Melalui broker. Hal ini jika rumah yang menjadi target sudah menggunakan jasa perantara. Tidak ada salahnya untuk mememanfaatkan broker apabila hal ini memudahkan. Jasa broker ternama biasanya sudah berpengalaman dan memudahkan kita dalam pengajuan KPR.
c. Cek fisik bangunan. Kondisi rumah seken belum tentu dalam keadaan baik. Anda bisa tanyakan usia bangunan pada pemilik atau broker, bisa juga dilihat dari terbitnya IMB setempat. Semakin tua umur bangunan, berarti ada penurunan daya tahan. Ini artinya kita siapkan juga dana renovasinya.
d. Cek dokumen. Periksalah keaslian dokumen seperti sertifikat tanah, IMB, dan PBB. Pastikan juga jika rumah bukan pemilik pertama, ahli waris dan lainnya harus diketahui. Apabila pernah diperjualbelikan, akta jual beli juga harus diteliti lagi. (as/bintanghome)