Senin, 11 Agustus 2014

Indonesia Minim Perpustakaan


Jakarta, PelitaOnline - RENDAHNYA minat baca masyarakat Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh minimnya fasilitas-fasilitas pendukung, seperti jumlah perpustakaan yang tidak sesuai dengan jumlah penduduk negeri ini.

Jumlah perpustakaan umum di Tanah Air sampai saat ini hanya 2.585 perpustakaan. Jika dihitung secara rasional dengan penduduk Indonesia, maka satu perpustakaan umum harus sanggup melayani 85 ribu penduduk.

Menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan Perpustakaan Nasional baru-baru ini, dari 64.000 desa yang ada di Indonesia, ternyata yang mempunyai perpustakaan hanya 22%. Sedangkan Jumlah unit perpustakaan di berbagai departemen dan perusahaan baru sekitar 31%.

Rendahnya minat baca di kalangan siswa pun tidak terlepas dari persoalan perpustakaan sekolah yang tidak mencukupi dan memadai. Hal ini terlihat dari 110 ribu sekolah yang ada di Indonesia teridentifikasi hanya 18% yang mempunyai perpustakaan.

Dari 200 ribu unit Sekolah Dasar di Indonesia, hanya 20 ribu yang memiliki perpustakaan standar. Demikian pula dengan SLTP, dari 70 ribu unit SLTP, hanya 36% yang memenuhi standar. Untuk SLTA, hanya 54% yang punya perpustakaan berkualitas standar.

Sementara itu, dari 4 ribu Perguruan Tinggi di Indonesia, hanya 60% yang memenuhi standar. Sedangkan dari sekitar 1.000 instansi diperkirakan baru 80-90% yang memiliki perpustakaan dengan kualitas standar.

Badan Penelitian dan Pengembangan Perpustakaan Nasional menyebutkan bahwa dari 3.000 jumlah SD dan SLTP di Indonesia, hanya 5% yang memiliki perpustakaan.

Dari data-data di atas, lembaga pendidikan formal di Indonesia sangat sedikit sekali memfasilitasi perpustakaan sebagai sarana yang meyakinkan pentingnya ilmu pengetahuan. Perpustakaan belum dijadikan tempat atau sumber ilmu yang sangat menunjang terhadap kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan, sehingga perpustakaan belum diperhatikan secara serius.

Kedepan, diperlukan kesungguhan dari berbagai pihak terkait untuk lebih memberi perhatian dan langkah nyata demi kemajuan perpustakan di Indonesia. Karena potret buram perpustakaan sama dengan potret buram dunia pendidikan sekaligus potret buram bangsa ini. (Parid Ridwanuddin/http://www.pelitaonline.com)