Rabu, 10 April 2019

Keluarga cerdas : membangun karakter anak dengan literasi

Petunjuk datangnya bisa dari mana saja. Termasuk dari grup menulis yang saya ikuti. Enaknya berteman dengan orang orang baik, akan mendapat hal baik. Salah satunya info kegiatan literasi ini. Salah satu postingan teman mengajak untuk hadir di kegiatan literasi.

Sabtu, 6 April 2019 kemarin diadakan seminar dengan tema 'Membangun karakter anak dengan literasi'. Acara ini terselenggara atas kerjasàma Elzatta hijab dengan penerbit Kata Depan. Bertempat di atrium mini pesona square di lantai LG. Awalnya saya khawatir karena belum ada orang satupun kecuali panitia. Saya dapat urutan no awal. Wah, sayang sekali masih kosong, saya ajak teman yang lain supaya datang...he..he..

Acara dimulai pukul 13.00 WIB...after makan siang, saya langsung menuju lokasi.
Pembicara pertama diisi oleh Mbak Gita Romadhona, seorang penulis dan editor penerbit Kata Depan. Mbak Gita membuka seminar dengan sebuah pertanyaan tentang apa itu literasi...para audience menjawab literasi dihubungkan dengan kegiatan membaca dan menulis. Tidak salah teman2...tapi literasi yang dimaksud Mbak Gita adalah kemampua mencerna informasi. Contohnya: kita memahami apa yang orang lain tulis. Pernahkah kita tersinggung ketika membaca status orang lain? Kita baper ketika mebaca status orang lain, padahal tulisan orang itu bukan tertuju ke kita...menurut Mbak Gita, hal tersebut tandanya kita belum cerdas literasi...kalau ingin anak kita cerdas literasi, kita dulu yang berlatih...

Dalam kesempatan tersebut, Mbak Gita memberikan tips langkah awal cerdas literasi :
1. Rajin membacakan cerita ke anak
2. Konsisten menunjukkan ke anak bahwa membaca itu menyenangkan.
3. Mengajak bercerita tentang buku yang dibacakan.
4. Menjadikan perpustakaan dan toko buku tempat yang menyenangkan.

Langkah selanjutnya :
1. Menjadikan membaca sebagai pilihan kegiatan di waktu senggang.
2. Mengenalkan buku dengan ilustrasi menarik.
3. Menghubungkan alur cerita dengan kehipan anak.
4. Memeluk anak saat membacakan cerita.
5. Menjadikan saat membaca sebagai kesempatan untuk berdiskusi.
6. Membiarkan anak memilih gaya membacanya sendiri.

Inti dari yang Mbak Gita sampaikan untuk membangun keluarga cerdas literasi adalah : jika ingin anak suka buku, suka membaca, maka dimulai dari orangtuanya terlebih dahulu.

Luangkan waktu membaca sekurang-kurangnya 15 menit setiap hari. Dukung apa yang paling disukai oleh anak. Pilih buku yang anak sukai.

Anak adalah peniru ulung...dan kita harus jadi role model anak kita..

Pembicara ke dua adalah Adik Naya...nama sesungguhnya Almeyda Nayara. Itu lhoo...siswi SD yang sudah memiliki usaha mainan slime. Adik Naya dan mamanya menceritakan bagaimana memulai usaha yang sudah meraih keuntungan 11 jut per minggu dan 22 juta dalam 2 minggu. Menarik bukan? Naya sempat terganggu kegiatan belajarnya karena usaha itu dan ayahnya sempat berbicara jika sampai prestasi belajar Naya menurun, maka usaha mainan tersebut akan dihentikan. Alhamdulillah pretasi Naya tidak menurun lagi dan Naya sekarang tidak lagi menangani usaha slime sendirian. Kini Naya memiliki 14 orang pegawai. Dan Adik Naya ini telah menyedekahkan hasil usahanya ke pesantren quran. Menginspirasi bukan?

Oiya...Adik Naya ini sudah menerbitkan buku lho...judulnya "Think Happy, Stay Happy". Keren kan...

LITERASI
Berbicara tentang literasi, apa ya yang dimaksud dengan literasi?

Kemampuan dasar literasi itu meliputi keterampilan membaca, menulis, berhitung, berbicara, mendengarkan, memahami bacaan, dan berfikir kritis dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.

Manfaat  literasi apa ya?
1. Dapat berdiskusi dan menyampaikan ide atau gagasan.
2. Mampu memahami maksud atau pesan yang disampaikan orang lain secara lisan maupun tulisan.
3. Mampu berpikir logis dan reflektif. "Apakah informasi yang saya dapatkan masuk akal atau tidak?
4. Bersikap kritis dalam menerima informasi. "Apakah berita yang saya terima benar atau tidak?"
5. Menjaga keamanan dengan tidak meneruskan berita tang tidak jelas sumbernya ke pihak lain. "Apa dampaknya pada saya jika saya meneruskan berita ini?"

Literasi juga memiliki manfaat  untuk menjawab tantangan masa depan, yaitu:
1. Pekerjaan masa depan membutuhkan kemampuan menulis dan membaca yang lebih kompleks dan melibatkan kemampuan riset dan analisis mendalam. Misal membaca pola, mengolah data, membuat perencanaan dan memecahkan masalah.
2. Karena perubahan dunia yang cepat, manusia dituntut untuk bersikap kritis, mampu beradaptasi dan berubah dengan cepat pula. "Saya harus berani melakukan hal yang berbeda dari sebelumnya".
3. Di masa depan kebutuhan akan pemimpin / SDM inovator dan mampu bekerja efektif semakin meningkat. Anak harus terus menambah wawasan baru dan kreatif dalam membuat inovasi baru. "Bagaimana menghasilkan karya yang bermanfaat dan berdampak luas bagi orng banyak?"







#KAMImenulis
#oneweekonewriting
#ibuprofesionalDepok

Sumber : Ega, Meta, Sri Murniasih dan Instagram Keluarga Kita.