Setelah tahu ada agenda pukul 09.00, langsung deh persiapan, padahal kepala masih keliyengan masuk angin. Mikir bawa anak nggak ya...maunya ngga dibawa...tapi ni anak buntutin terooos bundanya kemana mana. Ya sudah, nyerah dah...siapkan anak terlebih dahulu makan pagi supaya tidak masuk angin dan perlengkapan yang dibawa termasuk snack plus mainan.
Langsung saja ke materi acara writing yang diampu oleh Mak Sheila ya....
Acara ini mengambil 4 topik besar :
1. Modelling neuro - logical level penulis.
2. Disney writing strategy.
3. Merancang action plan dengan WFO.
4. Mind to muscle.
***********
1. Modelling neuro - logical level penulis.
Model penulis yang diambil sebagai perwakilan yaitu, Andreas Harefa dan Teddy Prasetya Yuliawan.
Didalam modelling penulis, ada lapisan-lapisan berpikir yang mempengaruhi perilaku penulis.
Lapisan-lapisan berpikir ada 6 poin yang disampaikan dalam 6 neuro-logical level, yaitu:
A. Lingkungan
B. Perilaku
C. Kemampuan
D. Keyakinan
E. Identitas
F. Spiritualitas
Nah, masing-masing poin tersebut diinternalisasikan kepada peserta melalui pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan tersebut diajukan dan dijawab peserta, agar peserta dapat merasakan perilaku apa yang dimiliki peserta saat itu dan dapat mengkoreksi diri sendiri perilaku apa yang kurang dan seharusnya dimiliki untuk menjadi penulis.
Berikut adalah 6 lapisan lapisan berpikir yang dilihat dari dua penulis nasional :
A. Lingkungan
Andreas Harefa.
-Di kamar, ruang yang tenang, malam dan dini hari.
Teddy Prasetya Yuliawan
-Dimanapun dan kapanpun (rumah, kantor, cafe, bahkan di pesawat dalam perjalanan)
- Pagi (pkl. 3.30), siang (saat senggang), malam (pukul 8-9)
-laptop
-kondisi diri yang tenang, bukan pada saat melakukan aktivitas yang diburu waktu atau ketika orang lain sedang menunggu -nunggu.
B. Perilaku
Andreas Harefa
-Menulis setiap hari
-satu halaman minimal setiap hari
Teddy Prasetya Yuliawan
-Rajin mencatat ide, menangkap berbagai hal dari setiap kejadian sehingga menjadi sebuah ide untuk dituliskan.
-Ide sederhana dan singkat sebagai status di sosial media. Ide panjang ditulis sebagai artikel
-Memancing ide : membuat daftar pertanyaan tentang hal-hal apa saja yang mau dituliskan dan menuliskan terlebih dahulu satu hingga dua kalimat pancingan yang menarik.
C. Kemampuan
Andreas Harefa
-Menuangkan gagasan, menyambungkan pikiran dan tangan.
Teddy Prasetya Yuliawan
-Memaknai setiap pekerjaan yang terjadi dalam kehidupan.
-Mengembangkan ide : daftar pertanyaan runut, mengenai ide awal tulisan (pola pertanyaan apa, kapan, dimana, siapa, mengapa, dan bagaimana).
-Memperkaya kosakata, banyak membaca.
D. Keyakinan
Andreas Harefa
-Menulis itu pekerjaan tangan. Menulis itu pemahaman.
Teddy Prasetya Yuliawan
-Menulis adalah bagian dari proses pembelajaran.
-Menulis adalah bercerita, mengenai pemahaman yang dipelajari.
-Apapun yang dipelajari dan dimaknai, segera catat idenya dan tuliskan.
-Tidak ada ide yang tidak jelas, yang ada adalah ide yang belum lengkap.
-Setiap hal yang terjadi/ditemui bisa menjadi ide
E. Identitas
Andreas Harefa
- Saya pembelajar, saya menulis sambil belajar.
Teddy Prasetya Yuliawan
- Saya seorang pembelajar yang mencatat pemahaman dan klarifikasi untuk proses pembelajaran sehingga catatannya dapat menjadi manfaat.
F. Spiritualitas
Andreas Harefa
-Saya mempermudah orang lain belajar.
Teddy Prasetya Mulyawan
-Sesungguhnya orang-orang yang berilmu itu diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
-Cara berilmu paling sederhana adalah dengan mencatat makna & hikmah dari setiap kejadian. Jangan-jangan itu tugas saya menjadi manfaat dan jalan solusi dari berbagai masalah yang dialami oleh diri sendiri maupun orang lain yang terasa rumit.
-Menjadi cahaya terang bagi yang memerlukan jalan di kegelapan.
***********
Dibawah ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan ke peserta, berdasarkan lapisan berpikir atau neuro logical level. apakah sudah sesuai atau belum, berkaitan dengan perilaku penulis. Jawaban dari pertanyaan tersebut, dapat mencontoh seperti dua penulis nasional yang disebutkan.
1. Lingkungan
- lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan eksternal yang mempengaruhi kondisi internal ( pikiran, perasaan, mood) pada kadar tertentu.
- tempat, waktu dan alat bantu yang tepat membantu produktivitas menulis.
- tempat dan waktu yang sama menciptakan kebiasaan.
A. Kapan kita biasanya menulis?
B. Dimana kita biasanya menulis?
C. Ada siapa saja disekitar kita saat kita menulis?
D. Alat bantu apa saja yang kita gunakan?
------
E. Kapan kita akan menulis?
F. Dimana kita akan menulis?
G. Ada siapa saja disekitar kita saat kita menulis?
H. Alat bantu apa saja yang kita perlukan untuk menulis?
Andreas Harefa.
-Di kamar, ruang yang tenang, malam dan dini hari.
Teddy Prasetya Yuliawan
-Dimanapun dan kapanpun (rumah, kantor, cafe, bahkan di pesawat dalam perjalanan)
- Pagi (pkl. 3.30), siang (saat senggang), malam (pukul 8-9)
-laptop
-kondisi diri yang tenang, bukan pada saat melakukan aktivitas yang diburu waktu atau ketika orang lain sedang menunggu -nunggu.
" I never listen to music when Im working, I haven't that kind of attentiveness, and I wouldn't like it at all. On the other hand, I'm able to work daily well among ordinary distractions. My house has a living room that is at the the core everything that does on : it is a massage way to the cellar, to the kitchen, to the closest where the phone lives. There's a lot of traffic but its a bright cheerful room, and I often use it as a room to write in, desire the carnival that is going on all around me. In consequence, the members of my household never pay the slightest attention to my being a writing man - they make all the noise and fuss they want to. If I get dick of it, I have place I can go. A writer who waits for ideal conditions under which to work will die without putting a word on paper"
(E.B. White)
2. Perilaku
Yang dimaksud dengan perilaku maksudnya:
-Apa saja aktivitas/tindakan yang anda lakukan saat menulis?
-Apa saja kebiasaan yang mendukung anda untuk menulis?
-Seperti apa kebiasaan menulis anda?
Misalnya:
* Miliki buku untuk mencatat ide. Catat ide yang terlintas.
*Menulis setiap hari. Buat target harian.
*Menulis tanpa distraksi per 25 menit.
*iringi dengan aktivitas fisik (olahraga)
*buat perilaku semudah mungkin (microhabits)
*tempelkan dengan kebiasaan lama
*tetapkan imbalannya
*pertahankan 66 hari
-Apa saja aktivitas /tindakan yang akan anda lakukan saat menulis.
-Apa saja kebiasaan yang akan anda bentuk agar produktif dalam menulis?
Andreas Harefa
-Menulis setiap hari
-satu halaman minimal setiap hari
Teddy Prasetya Yuliawan
-Rajin mencatat ide, menangkap berbagai hal dari setiap kejadian sehingga menjadi sebuah ide untuk dituliskan.
-Ide sederhana dan singkat sebagai status di sosial media. Ide panjang ditulis sebagai artikel
-Memancing ide : membuat daftar pertanyaan tentang hal-hal apa saja yang mau dituliskan dan menuliskan terlebih dahulu satu hingga dua kalimat pancingan yang menarik.
"When I'm in writing mode for a novel, I get up at four a.m. and work for five to six hours. In the afternoon, I run for ten kilometers or sim for fifteen hundred meters ( or do both), then I read a bit and listen to some music. I go to bed at nine p.m.
I keep to this routing every day without variation.
The repetition it self become the important thing ; it's a form of mesmerism.
I mesmerize my self to reach a deeper state of mind.
But to gold such repetition for so long - six month to a year - requires a good amount of mental and physical strength.
In that sense, writing a long novel is like survival training. Physical strength is a necessary as artistic sesitivity."
(Haruki Murakami).
3. Kemampuan
Berkaitan dengan :
-Apa saja langkah-langkah yang dilakukan selama ini saat menulis?
-Seperti apa strategi menulis anda saat ini?
-kemampuan apa saja yang anda miliki terkait menulis?
Andreas Harefa
-Menuangkan gagasan, menyambungkan pikiran dan tangan.
Teddy Prasetya Yuliawan
-Memaknai setiap pekerjaan yang terjadi dalam kehidupan.
-Mengembangkan ide : daftar pertanyaan runut, mengenai ide awal tulisan (pola pertanyaan apa, kapan, dimana, siapa, mengapa, dan bagaimana).
-Memperkaya kosakata, banyak membaca.
Diantaranya
*Dapat mengenali struktur
*Dapat menggunakan strategi
*Dapat mengakses state.
Struktur tulisan :
Ide
Kata
Kalimat
Paragraf
Wacana
Perilaku dipengaruhi oleh state, state dipengaruhi pikiran.
4. Keyakinan
-Apa yang muncul dalam pikiran anda saat mendengar kata menulis?
-Apa yang anda rasakan ketika memikirkan kata menulis?
-Apa yang anda yakini tentang menulis?
-Mengapa menulis penting bagi anda?
*Apa yang perlu anda munculkan dalam pikiran anda saat mendengar kata menulis?
*Apa yang perlu anda rasakan ketika memikirkan kata menulis?
*Apa yang perlu anda yakini tentang menulis?
*Mengapa Menulis penting bagi anda?
Andreas Harefa
-Menulis itu pekerjaan tangan. Menulis itu pemahaman.
Teddy Prasetya Yuliawan
-Menulis adalah bagian dari proses pembelajaran.
-Menulis adalah bercerita, mengenai pemahaman yang dipelajari.
-Apapun yang dipelajari dan dimaknai, segera catat idenya dan tuliskan.
-Tidak ada ide yang tidak jelas, yang ada adalah ide yang belum lengkap.
-Setiap hal yang terjadi/ditemui bisa menjadi ide
● Experience has a structure
● Mind and body are one system that affect each other.
● There is positive intention underlying every behaviour.
●There is no failure only feedback
● The meaning of communications is response you get.
● The map is not the territory
● If something is difficult, chunk it down into smaller steps.
● People have all the internal resources they need.
5. Identitas
-Anda melihat diri anda sebagai siapa saat menulis?
-Peran apa yang anda mainkan saat menulis?
-Label apa yang anda sematkan pada diri anda terkait aktivitas menulis?
*Anda perlu melihat diri anda sebagai siapa saat menulis?
*Peran Apa yang anda pilih saat menulis?
*Label apa yang akan anda sematkan pada diri anda terkait aktivitas menulis?
Andreas Harefa
- Saya pembelajar, saya menulis sambil belajar.
Teddy Prasetya Yuliawan
- Saya seorang pembelajar yang mencatat pemahaman dan klarifikasi untuk proses pembelajaran sehingga catatannya dapat menjadi manfaat.
6. Spiritualitas
Selama ini :
- Apa niatan tertinggi anda saat menulis?
-Untuk apa sebenarnya semua hal tentang menulis ini?
- Menulis ini sebenarnya tentang apa?
Mulai saat ini :
*Apa niatan tertinggi anda saat menulis?
*Untuk apa sebenarnya semua hal tentang menulis ini?
*Menulis ini sebenarnya tentang apa?
Andreas Harefa
-Saya mempermudah orang lain belajar.
Teddy Prasetya Mulyawan
-Sesungguhnya orang-orang yang berilmu itu diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
-Cara berilmu paling sederhana adalah dengan mencatat makna & hikmah dari setiap kejadian. Jangan-jangan itu tugas saya menjadi manfaat dan jalan solusi dari berbagai masalah yang dialami oleh diri sendiri maupun orang lain yang terasa rumit.
-Menjadi cahaya terang bagi yang memerlukan jalan di kegelapan.
2. Disney writing strategy.
3. Merancang action plan dengan WFO.
4. Mind to muscle.
Penjabaran topik berikutnya...dilanjutkan kemudian....karena banyak banget ternyata....
--------
Saya lanjut dengan creative writing.
Terkait menulis : Creative Writing Strategy (Dilts, 1982)
Menurut Dilts, Prinsip Creative Writing (Dilts, 1982) adalah?
1. Anda perlu membiasakan diri dengan indera anda sendiri.
2. Otak kita menciptakan peta mental dengan informasi yang diserap oleh panca indera. Semakin anda sadar dengan pengalaman anda, semakin mudah bagi anda mendeskripsikannya di dalam tulisan.
3. Menggunakan mata anda ke arah tertentu saat berpikir memudahkan anda terhubung dengan salah satu kanal indera.
4. Beberapa tipe kata kunci memicu proses berpikir anda. Kata kunci yang tepat memicu kalimat berikutnya.
5. Sebuah karangan tercipta dengan cara melanjutkan kalimat yang dimulai dengan kata kunci pemicu tertentu.
Langkah-langkah creative writing strategy (Dilts, 1982)
Langkah #1 Memulai strategy
1. Pikirkan topik yang akan anda tuliskan. Tulis.
2. -Ulas pengalaman yang akan anda tulis dalam benak anda beberapa kali.
-Fokuslah ke beberapa kanal indera setiap kali anda memikirkan pengalaman itu.
-Apa yang anda lihat, dengar, rasakan dan katakan pada diri anda sendiri?
3. Pikirkan untuk siapa tulisan anda dan respon apa tang anda harapkan dari mereka.
4. Ganti posisi anda terkait pengalaman tersebut dari diri sendiri ke orang lain, yang terlibat dan orang lain yang tidak terlibat sama sekali. Apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan katakan pada diri mereka sendiri.
Langkah #2 Memilih dan menuliskan kalimat awal.
Tuliskan respon yang ingin anda munculkan dari pembaca anda.
Contoh:
*Anda akan tertarik pada buku Hypnowriting
*Saya penasaran dengan buku Hypnowriting
*Dia akan bersemangat saat membaca buku Hypnowriting.
Langkah #3 : Memilih kata kunci pemicu
Anda enam level kemampuan yang perlu dilatih.
1. Pemula : menggunakan kata penghubung yang sama dalam satu paragraf.
2. Menggunakan kata penghubung yang sudah ditetapkan urutannya.
3. Menggunakan kata penghubung yang paling tepat.
4. Mengubah perspektif.
5. Strategy kompensasi
6. Ahli
Sumber : www.darmawanaji.com
#KAMImenulis
#IbuprofesionalDepok
#Oneweekonewriting.