A. Aliran rasa selama persiapan mengikuti matrikulasi.
Sebelum ke tulisan aliran rasa saat ingin mengikuti (pra) matrikulasi atau selama persiapan matrikulasi. Saya ingin bercerita bagaimana pertama
kali mengetahui Institut Ibu Profesional (IIP). Ya, pertama kali saya
mengetahui IIP itu dari instagram seseorang yang saya follow. Jadi bu,
ibu selama hamil dan menyusui saya jadi rajin buka media sosial karena
ingin mengetahui segala informasi tentang masa kehamilan. mulai dari
info dokter spesialis obgyn, info rumah sakit sampai ke asuransinya.
Sampai menjelang hamil, informasi mengetahui perlengkapan apa saja
mengenai kebutuhan bayi pun saya dapati dari medsos. Selain itu juga
saya borong buku di Gramedia tentang seputar kehamilan dan bayi baru
lahir. Juga sampai beli buku2 problematika ibu hamil di stan majalah
koran depan Tip-Top Supermarket. Setelah bayi lahir, mulai mengikuti
informasi perkembangan bayi dan menyusui, parenting dan keluarga.Dan
juga memfollow ibu-ibu yang memiliki bayi seusia dan yang memiliki
masalah yang sama. Salah satunya punya Mba Nafsakarim, yang pada suatu
saat mempromosikan IIP dan telah mengikuti program ini, kesannya positif
menurut saya.
Pada dasarnya saya sangat suka dengan apapun yang berkaitan dengan pengembangan diri dan keluarga sejak masih single. Mulai dari buku, seminar, pelatihan maupun workshop tentang hal tersebut. Bagi saya itu hal yang menarik. Mba Nafsakarim di instagram update mengenai info IIP dan ketika program matrikulasi IIP buka pendaftaran, beliau juga menginformasikan. Nah, ketika saya ikut Grup WA Prenatal Yoga UI disana juga ada Mba Kiki yang promo program Institut Ibu Profesional dan menginformasikan pendaftaran sudah dimulai Januari 2017 lalu. Satu lagi ada Mba Febrianti Almeera yang punya Almeera moslemwear juga update di Instagram sedang ikut program IIP ini, dan pada saat itu sedang mendapat tugas menulis surat cinta untuk suami. hehe..menarik menurut saya.
Saya mulai browsing mengenai link yang diberikan Mba Kiki juga browsing ke sumber lain untuk mengetahui lebih dalam apa itu Institut Ibu Profesional dan Program Matrikulasi IIP. Dari browsing tersebut saya mengetahui kalau program ini dikelompokkan ke beberapa wilayah di Indoensia. Berbayar seratus ribu rupiah. Ada pemateri dan diberikan tugas-tugas. Pikir saya waktu itu sepertinya program Matrikulasi ini serupa dengan kulian online. Tapi sayangnya saya belum bisa ikut pada saat itu..Saya tanya kapan dibuka kembali program IIP karena saya ingin sekali ikut, saya coba hubungi ke contact person yang tercantum di keterangan tapi tidak pernah dijawab...sedihnya...positif thinking saja mungkin sedang sibuk...
Beberapa bulan berlalu...akhirnya ada informasi dari Mba Kiki di Grup Prenatal...isinya Bagi "Ibu-ibu yang mau ikut Institut Ibu Profesional batch 4, monggo masuk linknya...ikuti tautan untuk bergabung ke grup whatsApp pra matrikulasi batch #4 khusus wilayah Depok"...saya senang sekali sampai-sampai info ini saya forward ke teman-teman lain..."recommended" tulis Mba Kiki...Berbagai macam respon dari teman-teman, ada yang kurang paham padahal sudah dikirim sampai materinya dan gambar tahapan member, ada yang angkat jempol, dan berterima kasih juga, ada yang tanya pematerinya, sampai saya browsing siapa pendirinya...sampai saya salah karena saya kira Ibu Septi Direktur majalah UMMI, ternyata penggagasnya Ibu Septi yang mempopulerkan Jarimatika.
Pada dasarnya saya sangat suka dengan apapun yang berkaitan dengan pengembangan diri dan keluarga sejak masih single. Mulai dari buku, seminar, pelatihan maupun workshop tentang hal tersebut. Bagi saya itu hal yang menarik. Mba Nafsakarim di instagram update mengenai info IIP dan ketika program matrikulasi IIP buka pendaftaran, beliau juga menginformasikan. Nah, ketika saya ikut Grup WA Prenatal Yoga UI disana juga ada Mba Kiki yang promo program Institut Ibu Profesional dan menginformasikan pendaftaran sudah dimulai Januari 2017 lalu. Satu lagi ada Mba Febrianti Almeera yang punya Almeera moslemwear juga update di Instagram sedang ikut program IIP ini, dan pada saat itu sedang mendapat tugas menulis surat cinta untuk suami. hehe..menarik menurut saya.
Saya mulai browsing mengenai link yang diberikan Mba Kiki juga browsing ke sumber lain untuk mengetahui lebih dalam apa itu Institut Ibu Profesional dan Program Matrikulasi IIP. Dari browsing tersebut saya mengetahui kalau program ini dikelompokkan ke beberapa wilayah di Indoensia. Berbayar seratus ribu rupiah. Ada pemateri dan diberikan tugas-tugas. Pikir saya waktu itu sepertinya program Matrikulasi ini serupa dengan kulian online. Tapi sayangnya saya belum bisa ikut pada saat itu..Saya tanya kapan dibuka kembali program IIP karena saya ingin sekali ikut, saya coba hubungi ke contact person yang tercantum di keterangan tapi tidak pernah dijawab...sedihnya...positif thinking saja mungkin sedang sibuk...
Beberapa bulan berlalu...akhirnya ada informasi dari Mba Kiki di Grup Prenatal...isinya Bagi "Ibu-ibu yang mau ikut Institut Ibu Profesional batch 4, monggo masuk linknya...ikuti tautan untuk bergabung ke grup whatsApp pra matrikulasi batch #4 khusus wilayah Depok"...saya senang sekali sampai-sampai info ini saya forward ke teman-teman lain..."recommended" tulis Mba Kiki...Berbagai macam respon dari teman-teman, ada yang kurang paham padahal sudah dikirim sampai materinya dan gambar tahapan member, ada yang angkat jempol, dan berterima kasih juga, ada yang tanya pematerinya, sampai saya browsing siapa pendirinya...sampai saya salah karena saya kira Ibu Septi Direktur majalah UMMI, ternyata penggagasnya Ibu Septi yang mempopulerkan Jarimatika.
B. Alasan mengapa ingin mengikuti matrikulasi.
Alasan mengapa ingin mengikuti matrikulasi Institut Ibu Profesional. Bagi saya belajar itu sepanjang hayat, apalagi belajar atau menuntut ilmu sebagai Ibu...tidak ada sekolahnnya..iya kan..padahal problematika keluarga buanyak sekali...mulai dari anak, suami sampai manajemen diri sendiri...rasanya ilmu yang dipraktekkan baru sedikit dan tidak mudah mengaplikasikan, walaupun banyak ikut seminar parenting waktu single. Saya semakin merasa sangat membutuhkan ilmu dan sharing pengalaman dari sesama kaum ibu, apalagi yang sudah sukses.
Ketika selesai melahirkan dan belum bisa kemana-mana karena melahirkan proses caesar..jadilah media online satu-satunya media belajar dan mencari tahu tentang semua problematika bayi pada saat itu, kemudian berkembang jadi ke yang lebih luas tentang keluarga dan masa depan yang lebih baik tentunya yang tidak ditangani secara asal-asalan tanpa ilmunya. Intinya setiap perempuan pasti ingin menjadi Ibu yang baik bagi keluarganya.
Menurut saya menjadi ibu juga harus mengupdate ilmu terus-menerus, mengembangkan kualitas diri baik itu untuk diri sendiri supaya tidak mundur ke belakang, jenuh kan kalau stagnan,..kemudian harapan jadi istri dan juga ibu yang profesional seperti yang ditawarkan pada program IIP. Semoga apa yang saya inginkan tidak sekedar menjadi ingin...tapi ada usaha untuk meraih ke arah tersebut..alhamdulillah saya ketemu program ini, semoga sebagai salah satu cara menuju harapan ibu profesional.
Oiya belajar bersama dengan komunitas biasanya menyenangkan dibanding belajar senidirian...mudah-mudahan dengan bergabung bersama komunitas ini menjaga semangat saya untuk terus belajar..
Alasan mengapa ingin mengikuti matrikulasi Institut Ibu Profesional. Bagi saya belajar itu sepanjang hayat, apalagi belajar atau menuntut ilmu sebagai Ibu...tidak ada sekolahnnya..iya kan..padahal problematika keluarga buanyak sekali...mulai dari anak, suami sampai manajemen diri sendiri...rasanya ilmu yang dipraktekkan baru sedikit dan tidak mudah mengaplikasikan, walaupun banyak ikut seminar parenting waktu single. Saya semakin merasa sangat membutuhkan ilmu dan sharing pengalaman dari sesama kaum ibu, apalagi yang sudah sukses.
Ketika selesai melahirkan dan belum bisa kemana-mana karena melahirkan proses caesar..jadilah media online satu-satunya media belajar dan mencari tahu tentang semua problematika bayi pada saat itu, kemudian berkembang jadi ke yang lebih luas tentang keluarga dan masa depan yang lebih baik tentunya yang tidak ditangani secara asal-asalan tanpa ilmunya. Intinya setiap perempuan pasti ingin menjadi Ibu yang baik bagi keluarganya.
Menurut saya menjadi ibu juga harus mengupdate ilmu terus-menerus, mengembangkan kualitas diri baik itu untuk diri sendiri supaya tidak mundur ke belakang, jenuh kan kalau stagnan,..kemudian harapan jadi istri dan juga ibu yang profesional seperti yang ditawarkan pada program IIP. Semoga apa yang saya inginkan tidak sekedar menjadi ingin...tapi ada usaha untuk meraih ke arah tersebut..alhamdulillah saya ketemu program ini, semoga sebagai salah satu cara menuju harapan ibu profesional.
Oiya belajar bersama dengan komunitas biasanya menyenangkan dibanding belajar senidirian...mudah-mudahan dengan bergabung bersama komunitas ini menjaga semangat saya untuk terus belajar..