1. Perbanyaklah berdoa kepada Alloh.
Penuhi
adab-adab berdoa. Diantaranya adalah, memulainya dengan menyebut
Nama-nama Alloh. Yaa Rahman, Yaa Rahiim, Yaa Hayyu, Yaa Qayyum, Yaa
Shomad. dst. Kemudian bersholawat kepada Nabi Shallallohu 'alaihi wa
salam. Kemudian awali doa kita dengan memohon ampun, kemudian baru
permintaan lainnya, seperti memohon keturunan, dll. Kemudian, doakan
juga saudara-saudara kita. Jika kita menginginkan anak sholih, doakan
saudara kita agar diberi anak yang sholih. Karena tiap kita mendoakan
saudara kita, maka malaikat akan mendokan kita "dan semoga untukmu hal
yang sama". Kemudian tutup doa kita dengan kembali membaca sholawat
kepada Nabi Shollallohu 'alaihi wa sallam.
Maksimalkan
waktu-waktu yang terbaik untuk berdoa. Diantara waktu tersebut adalah,
diantara adzan dan iqomah, sepertiga malam terakhir khususnya di waktu
sahur, di hari jumat, di waktu ashar, di saat sujud, pada saat tahiyat
akhir, di saat safar, di waktu hujan. Terlebih negara kita adalah negara
beriklim tropis, jadi hujan sangat sering, maka perbanyaklah doa di
waktu-waktu tersebut. Karena keutamaan hujan ini tidak banyak terjadi
seperti misalnya negara-negara timur tengah sana. Sungguh, ini anugerah
besar yang Alloh berikan pada negara beriklim tropis, bisa sering-sering
berdoa saat hujan. Apalagi kalau beberapa hal tersebut Qadarulloh
menjadi satu. Dihari jumat, di waktu ashar, saat itu hujan turun, dan
antum sedang safar.
Untuk penjelasan
lebih detail tentang berdoa, baik tata cara dan lafadznya, bisa antum
baca di buku Doa dan Wirid tulisan ustadz Yazid, terbitan Pustaka Imam
Syafi'i.
Kemudian yakinlah dalam
berdoa. Antum sudah melakukan amalan lahir yaitu berdoa. Tentunya
diperlukan hadirnya hati ketika berdoa. Nah, hati merupakan ruh
amal-amal lahir, sedangkan ruhnya hati, adalah yakin. Demikian
penjelasan imam Ibnul Qayyim.
"Dan Kami
jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk
dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini
ayat-ayat Kami." (QS. As-Sajadah: 24)
Kemudian setelah yakin, sandingkanlah dengan sabar.
"Dan tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar." (QS. Fushilat: 35)
2. Perbanyaklah Istighfar.
"maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. Nuh: 10-12)
Perbanyaklah
beristighfar kepada Alloh dalam sehari 70x atau 100x. Gunakan
lafadz-lafadz istighfar yang sudah dicontohkan Nabi Shollallohu 'alaihi
wa sallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)
“Wahai
sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku
selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR.
Muslim)
Diantara lafadz istighfar adalah,
Dari
Ibnu Umar, beliau mengatakan bahwa jika kami menghitung dzikir
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu majelis, beliau
mengucapkan,
رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
‘Robbigfirliy
wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohim’ [Ya Allah ampunilah aku
dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi
Maha Penyayang] sebanyak 100 kali. (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh
Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 556)
Dan
bacaan istighfar yang paling sempurna adalah penghulu istighfar
(sayyidul istighfar) sebagaimana yang terdapat dalam shohih Al Bukhari
dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam, beliau bersabda, “Penghulu istighfar adalah apabila engkau
mengucapkan,
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى
عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا
صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ
فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Allahumma
anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala
‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu,
abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy
fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta"
[Ya
Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah
kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku
akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung
kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku
dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya
tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau]. (HR. Bukhari no. 6306)
Dari artikel 'Nabi Tidak Pernah Bosan Beristighfar — Muslim.Or.Id'
Dan waktu yang utama untuk beristighfar adalah pada waktu sahur.
"dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Alloh)." (QS. Adz-Dzariyat: 18)
Bagaimana jika kedua hal ini digabungkan. Membaca sayyidul istighfar di waktu utama untuk istighfar.
Semoga Alloh memudahkan segala urusan kita, memberkahi dan mengaruniakan kita keturunan yang sholih dan sholihah. Barokallohu fiikum.
Allohu a'lam...