Selasa, 12 November 2013

Agar Dikaruniai Anak

1. Perbanyaklah berdoa kepada Alloh.

Penuhi adab-adab berdoa. Diantaranya adalah, memulainya dengan menyebut Nama-nama Alloh. Yaa Rahman, Yaa Rahiim, Yaa Hayyu, Yaa Qayyum, Yaa Shomad. dst. Kemudian bersholawat kepada Nabi Shallallohu 'alaihi wa salam. Kemudian awali doa kita dengan memohon ampun, kemudian baru permintaan lainnya, seperti memohon keturunan, dll. Kemudian, doakan juga saudara-saudara kita. Jika kita menginginkan anak sholih, doakan saudara kita agar diberi anak yang sholih. Karena tiap kita mendoakan saudara kita, maka malaikat akan mendokan kita "dan semoga untukmu hal yang sama". Kemudian tutup doa kita dengan kembali membaca sholawat kepada Nabi Shollallohu 'alaihi wa sallam.

Maksimalkan waktu-waktu yang terbaik untuk berdoa. Diantara waktu tersebut adalah, diantara adzan dan iqomah, sepertiga malam terakhir khususnya di waktu sahur, di hari jumat, di waktu ashar, di saat sujud, pada saat tahiyat akhir, di saat safar, di waktu hujan. Terlebih negara kita adalah negara beriklim tropis, jadi hujan sangat sering, maka perbanyaklah doa di waktu-waktu tersebut. Karena keutamaan hujan ini tidak banyak terjadi seperti misalnya negara-negara timur tengah sana. Sungguh, ini anugerah besar yang Alloh berikan pada negara beriklim tropis, bisa sering-sering berdoa saat hujan. Apalagi kalau beberapa hal tersebut Qadarulloh menjadi satu. Dihari jumat, di waktu ashar, saat itu hujan turun, dan antum sedang safar.

Untuk penjelasan lebih detail tentang berdoa, baik tata cara dan lafadznya, bisa antum baca di buku Doa dan Wirid tulisan ustadz Yazid, terbitan Pustaka Imam Syafi'i.

Kemudian yakinlah dalam berdoa. Antum sudah melakukan amalan lahir yaitu berdoa. Tentunya diperlukan hadirnya hati ketika berdoa. Nah, hati merupakan ruh amal-amal lahir, sedangkan ruhnya hati, adalah yakin. Demikian penjelasan imam Ibnul Qayyim.

"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami." (QS. As-Sajadah: 24)

Kemudian setelah yakin, sandingkanlah dengan sabar.

"Dan tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar." (QS. Fushilat: 35)

2. Perbanyaklah Istighfar.

"maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. Nuh: 10-12)

Perbanyaklah beristighfar kepada Alloh dalam sehari 70x atau 100x. Gunakan lafadz-lafadz istighfar yang sudah dicontohkan Nabi Shollallohu 'alaihi wa sallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)

“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)

Diantara lafadz istighfar adalah,

Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan bahwa jika kami menghitung dzikir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu majelis, beliau mengucapkan,

رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

‘Robbigfirliy wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohim’ [Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang] sebanyak 100 kali. (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 556)

Dan bacaan istighfar yang paling sempurna adalah penghulu istighfar (sayyidul istighfar) sebagaimana yang terdapat dalam shohih Al Bukhari dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Penghulu istighfar adalah apabila engkau mengucapkan,

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta"

[Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau]. (HR. Bukhari no. 6306)

Dari artikel 'Nabi Tidak Pernah Bosan Beristighfar — Muslim.Or.Id'

Dan waktu yang utama untuk beristighfar adalah pada waktu sahur.

"dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Alloh)." (QS. Adz-Dzariyat: 18)

Bagaimana jika kedua hal ini digabungkan. Membaca sayyidul istighfar di waktu utama untuk istighfar.

Semoga Alloh memudahkan segala urusan kita, memberkahi dan mengaruniakan kita keturunan yang sholih dan sholihah. Barokallohu fiikum.

Allohu a'lam...