Kamis, 09 Oktober 2014

Pertimbangan Strategis Sebelum Membeli Rumah Seken

Rumah baru tentunya menjadi idaman ideal dan dambaan setiap keluarga. Namun jika kondisi tersebut tidak memungkinkan, tidak ada salahnya Anda membeli rumah seken sebagai hunian. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan saat membeli rumah seken, tidak hanya fisik bangunan, lokasi rumah turut menentukan harga.
Membeli rumah seken bisa jadi merupakan pertimbangan strategis dalam memenuhi kebutuhan papan yang satu ini. Faktor lokasi bisa ditentukan mulai dari jenis huniannya, di perumahan atau permukiman komunal. Keduanya memiliki plus-minus sendiri. Jika dilihat dari sisi harga, rumah di perumahan lebih mudah diprediksi harga pasarnya dan relatif lebih mahal. Sebaliknya, harga rumah di permukiman komunal ditentukan pemilik dan jauh lebih murah. Ini jika dibandingkan dengan besar dan luas rumah yang sama.
Untuk pembelian melalui KPR, lokasi perumahan pun lebih disukai pihak bank. Hal ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi Anda yang mengajukan KPR. Selain itu, faktor lokasi lainnya berupa akses dan kedekatan lokasi dengan pusat kota atau bisnis. Baik di perumahan maupun permukiman komunal, jenis lokasi ini kerap dijadikan daya tarik pemilik rumah, sehingga harga menjadi lebih bersaing.
Dalam  membeli rumah seken dibutuhkan ekstra ketelitian, karena tidak hanya bicara soal kelengkapan dokumen. Tapi juga harus memeriksa bagian fisik bangunan dan lingkungan sekitarnya.
Apabila Anda sudah memutuskan lokasi, tidak ada salahnya juga untuk mengecek lingkungan sekitarnya. Cobalah untuk datang beberapa kali pada jam-jam sibuk, akhir pekan dan liburan. Bagaimana kondisi lingkungan, akses ke lokasi dan lainnya. Jika semua hal tersebut sudah dilakukan dan Anda mantap membeli rumah tersebut, maka harga yang ditawarkan setelah negosiasi menjadi layak dipertimbangkan.
Berikut beberapa hal yang diperhatikan ketika membeli rumah seken:
a. Beli dari pemiliknya langsung. Dengan membeli langsung dari pemiliknya, kita bisa lebih detail mengetahui kondisi rumah, dokumen, dan harga.
b. Melalui broker. Hal ini jika rumah yang menjadi target sudah menggunakan jasa perantara. Tidak ada salahnya untuk mememanfaatkan broker apabila hal ini memudahkan. Jasa broker ternama biasanya sudah berpengalaman dan memudahkan kita dalam pengajuan KPR.
c. Cek fisik bangunan. Kondisi rumah seken belum tentu dalam keadaan baik. Anda bisa tanyakan usia bangunan pada pemilik atau broker, bisa juga dilihat dari terbitnya IMB setempat. Semakin tua umur bangunan, berarti ada penurunan daya tahan. Ini artinya kita siapkan juga dana renovasinya.
d. Cek dokumen. Periksalah keaslian dokumen seperti sertifikat tanah, IMB, dan PBB. Pastikan juga jika rumah bukan pemilik pertama, ahli waris dan lainnya harus diketahui. Apabila pernah diperjualbelikan, akta jual beli juga harus diteliti lagi. (as/bintanghome)

Yuk... Berburu Rumah Murah

Saat ini, harga rumah sudah sangat mahal. Tentunya, mencari rumah yang diinginkan dengan harga murah sangatlah susah. Namun, dengan kecermatan, kesabaran, dan ketelatenan, Anda bisa mendapatkan rumah yang harganya miring.
Tentunya, rumah baru harus dikeluarkan dari daftar incaran Anda. Carilah rumah yang sudah agak tua namun masih layak pakai. Selain itu, pilihlah lokasinya yang strategis sebab bila direnovasi harganya akan tinggi karena lokasinya bagus.
Rumah lelang juga bisa Anda jadikan incaran. Rumah lelang banyak dilakukan bank hasil sitaan dari debitur yang kreditnya macet. Anda dapat mencari informasi di kantor lelang setempat.
Selain itu, carilah rumah yang lokasinya agak di pinggir kota. Meski lokasinya di pinggir kota, namun jika akses dan sarana transportasi baik, rumah tersebut bisa jadi investasi yang mengiurkan. (as/berbagai sumber)

HOMETIPS MEMBELI RUMAH Agar KPR Anda Tak Ditolak Bank

Membeli rumah apalagi dengan menggunakan KPR membutuhkan sebuah proses yang panjang. Memang, dengan cara ini masyarakat berpenghasilan rendah dapat memiliki rumah idamannya karena tidak memiliki kemampuan untuk membayar tunai.
Namun, ternyata agar bank bisa meloloskan permohonan KPR ternyata tidak semudah yang Anda bayangkan. Waktu pengurusan yang lama dan banyaknya syarat yang harus dipenuhi menjadi kendala. Pernah mengalaminya? Bagaimana trik supaya KPR anda diloloskan oleh bank? Simak tipsnya yang dikutip dariOkezone.com berikut ini:
Tampil percaya diri
Membeli rumah mirip-mirip seperti mencari jodoh. Kalau Anda malu-malu, tidak PD dan menjengkelkan, maka calon Anda akan kabur. Terhadap bank pun demikian. Tunjukkan sikap bahwa Anda pantas untuk membeli rumah tersebut. Tampilkan bahwa Anda bonafid. Pakailah pakaian yang sopan seperti busana seorang profesional. Baju berkerah, disetrika rapi dan berkancing.
Selain itu sopanlah dalam menjawab atau mengajukan pertanyaan kepada pihak bank. Kesan yang bagus akan membuat pihak bank lebih respek. Meski begitu, Anda mesti juga mempersiapkan dengan baik-baik persyaratan lainnya yang mereka minta.
Perindah penampilan keuangan Anda
Banyak pemohon KPR yang terkapar karena memiliki catatan keuangan yang buruk. Sebenarnya tidak buruk-buruk amat. Mungkin tanpa disadari telah melakukan keteledoran. Misalnya saja terlambat membayar tagihan kartu kredit. Sebaiknya lunasi semua tagihan kartu kredit Anda setidaknya cukup untuk memproses pengajuan KPR.
Dan seandainya permohonan KPR Anda disetujui, Anda bisa menggunakan kartu kredit milik Anda kembali. Kalau Anda karyawan, bank dapat menolak jika beban cicilan Anda lebih dari 30 persen dari penghasilan per bulan Anda. Sementara, bila Anda pengusaha akan lebih mudah. Karena maksimum bank berani memberikan pinjaman hingga 60 persen dari penghasilan bersih. (as)
BACA JUGA

Langkah Jitu Memilih KPR

Pada saat ingin membeli rumah, selain membayar dengan tunai, Anda juga dapat membayar dengan cara mennyicil atau yang kita kenal dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Banyak yang beranggapan jika melakukan pembayaran melalui KPR itu prosesnya lama dan berbelit-belit. Sebenarnya tidak sesulit itu, jika Anda tidak sembarangan dalam menentukan bank untuk KPR Anda.
Salah memilih KPR akan membawa Anda ke berbagai masalah, seperti bunga yang tinggi, bunga penalti pelunasan yang dipercepat dan biaya yang lebih besar,biaya notaris dan biaya-biaya lainnya yang memusingkan kepala. Tidak ingin kejadian ini menimpa pada Anda? Simak langkah jitu dalam memilih KPR yang dikutip dari Okezone.com berikut ini.
1. Tidak memilih bank pelat merah. Kenapa? Karena bank-bank ini menerapkan persyaratan yang super ketat yang membuat kepala pusing. Selain itu plafon maksimal yang diberikan juga kecil, cuma 70 persen dari nilai appraisal rumah. Artinya, Anda harus menyiapkan dana untuk DP sebesar 30 persen.
Selain itu, bank-bank milik pemerintah terkenal lambat memproses KPR bila dibandingkan dengan bank swasta. Bank pemerintah biasanya membutuhkan waktu lebih dari sebulan untuk memproses KPR, sedangkan bank swasta biasanya bisa selesai sekitar 2-4 minggu.
2. Meski bank swasta lebih baik, tapi yang harus Anda ingat tidak semua bank swasta bagus untuk dilirik. Anda harus cermat memperhatikan produk KPR-nya. Apakah menarik atau tidak. Tak jarang bank swasta juga pelit memberikan plafon dan bunga KPR. Biasanya, yang membuat bank swasta lebih ketat karena Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet bank ini meningkat.
3. Memiliki tenor yang paling panjang. Rata-rata bank memberikan tenor kredit maksimal hingga 15 tahun, dan ada juga beberapa yang memberikan tenor hingga 20 tahun. Semakin panjang tenor maka semakin kecil cicilan yang wajib Anda bayar. Akan lebih mudah bagi Anda yang mencicil pada tahun-tahun pertama.
4. Setip bank memberikan promo bunga KPR yang berbeda-beda. Sebaiknya pilihlah bank yang memberikan promo bunga kecil. Biasanya bank memberikan promo bunga kecil pada tahun pertama dan kedua saja. Setelah itu bank akan melakukan bunga efektif sesuai suku bunga yang berjalan.
5. Jangan turuti semua penawaran yang disampaikan oleh marketing KPR bank. Semuanya bisa Anda tawar, dan jangan malu untuk menawar. Biaya yang bisa ditawar antara lain biaya provisi, notaris dan asuransi. Biaya yang tidak bisa ditawar yaitu BPHTB atau pajak jual beli. 

Tips Tembus KPR Bagi Pasangan Muda


Rumah nyaman, menjadi idaman keluarga manapun. Rumah sudah merupakan kebutuhan primer setiap keluarga. Biasanya pada tahun pertama pernikahan, pasangan muda akan memikirkan untuk membeli rumah. Dengan keuangan yang masih terbatas, mereka akan memilih menggunakan kredit pemilikan rumah (KPR).
Agar KPR disetujui, tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Berikut tips bagaimana mendapatkan pembiayaan KPR dari bank:
Analisa perencanaan keuangan pribadi dan pasangan Anda seperti jumlah pendapatan yang diterima dan jumlah pengeluaran setiap bulannya sebelum Anda melakukan permohonan kredit.
Sesuaikan kemampuan membayar angsuran per bulannya, dan hindari keinginan untuk memperbesar jumlah kredit di luar batas kemampuan Anda mengangsur setiap bulan.
Cek nilai utang Anda yang sedang berjalan, jika sebelumnya Anda memiliki utang dan telah dilunasi pastikan bahwa utang Anda telah selesai (form atau surat bukti pelunasan). Disarankan semua kewajiban Anda tidak bermasalah minimal enam bulan sebelum pengajuan KPR ke bank.
Mulailah menabung di salah satu bank dengan memasukkan pendapatan tetap Anda setiap bulannya sehingga mudah dianalisa pihak bank.
Hentikan penambahan utang baru karena bank akan memberikan kredit apabila si calon debitur memiliki penghasilan tiga sampai empat kali lipat dari jumlah angsuran Anda per bulan. Persiapkan data-data anda seperti KTP suami istri, Kartu Keluarga, Slip Gaji, dan persyaratan pendukung lainnya.

Menghitung Berapa Besar Maksimal Cicilan KPR Anda


Melalui kredit pemilikan rumah (KPR) Anda bisa kok memiliki rumah idaman. Namun, dengan banyaknya pengeluaran, sebaiknya berapa besar cicilan KPR dalam sebulan?
Sebaiknya, total cicilan bulanan sebaiknya kurang dari dari 30 persen penghasilan bulanan. Jadi, hati-hati memilih cicilan. Total cicilan ini bukan hanya cicilan rumah, tetapi juga cicilan lain, seperti mobil atau bahkan cicilan barang elektronik dan keperluan dapur. Misal gaji Anda Rp10 juta per bulan, maksimal semua cicilan Anda sebesar Rp3 juta.
Bila sudah membayar cicilan yang besar seperti KPR sebaiknya tidak membayar cicilan lain yang terlalu besar, misalnya cicilan kendaraan. Tidak masuk akal jika memaksakan diri mencicil segala macam padahal tidak mampu membayarkannya.
Selalu ingat bahwa meminjam uang datang dengan tanggung jawab yang sangat besar untuk mengembalikannya. (as/berbagai sumber)

Menghitung Besaran Cicilan KPR

Membeli rumah secara tunai tentu akan sangat berat bagi sebagian besar orang. Untuk menyiasatinya, Anda bisa melakukan pembelian rumah dengan kredit pemilikan rumah (KPR). Namun, sebelum mengambil KPR tentunya Anda harus berhitung. Seiring dengan banyaknya pengeluaran, Anda harus memperkirakan berapa besar cicilan KPR yang bisa diakomodir.  
Menurut beberapa perencana keuangan, total cicilan utang bulanan sebaiknya kurang dari dari 30 persen dari penghasilan bulanan. Jadi, hati-hati memilih cicilan. Total cicilan ini bukan hanya cicilan rumah, tetapi juga cicilan lain, seperti mobil atau bahkan cicilan barang elektronik dan keperluan dapur.
Bila sudah membayar cicilan yang besar seperti KPR sebaiknya tidak membayar cicilan lain yang terlalu besar, misalnya cicilan kendaraan. Tidak masuk akal jika memaksakan diri mencicil segala macam padahal tidak mampu membayarkannya. Sebagai contoh, penghasilan Anda Rp 10 juta dengan asumsi Anda tidak memiliki cicilan utang yang lain. Dengan kondisi tersebut besaran cicilan KPR Anda sebesar Rp 3,3 juta per bulan. (as)

Cara Tetap Positif Saat Menghadapi Krisis Finansial

Anda tentu merasa kesulitan mengontrol emosi saat dihadapkan pada masalah finansial. Ketika terjadi krisis pada keuangan Anda, sangat penting untuk tetap bisa berpikir positif. Untuk itu, cobalah beberapa cara berikut ini.
Berharap untuk yang terbaik
Situasi dalam kehidupan tidak selalu berjalan sama. Akan ada masanya Anda mengalami kebahagiaan, ada pula masa terpuruk.
Tetaplah berusaha positif dengan selalu mengharapkan yang terbaik dan jalan keluar dari masalah yang tengah Anda hadapi. Percayalah, masa krisis nantinya akan lewat dan Anda bisa bangkit kembali.
Jangan saling menyalahkan
Jika Anda dan pasangan tengah menghadapi masalah krisis finansial, maka hindari saling menyalahkan dalam situasi tersebut,
Keadaan sudah cukup buruk dan Anda berdua pasti merasakan frustrasi, jadi jangan ditambah dengan pertengkaran yang tak perlu. Cobalah bersama-sama menjalani masa-masa sulit ini, yang justru bisa menjadi perekat hubungan jika Anda berhasil keluar dari masa krisis.
Hadapi krisis
Satu-satunya cara untuk menghadapi rasa takut adalah dengan menghadapinya. Sama halnya saat Anda sedang mengalami krisis finansial.
Ada kemungkinan Anda harus mengubah gaya hidup karena masalah keuangan, jadi coba lakukanlah. Jangan bersembunyi dari masalah dan menganggap semuanya baik-baik saja. Hadapi masalah itu dan Anda akan lebih mudah menemukan solusinya.
Percaya pada diri sendiri
Menyerah bukanlah pilihan. Cobalah jadi seorang pejuang yang menghadapi segala macam tantangan dalam hidup.
Gunakan talenta Anda untuk menghadapi masalah krisis finansial. Jika Anda sudah punya pekerjaan, mungkin sekarangs saatnya Anda juga mempunyai pekerjaan sampingan untuk menghapus masalah keuangan Anda tersebut. (as/magforwomen/kabar24)