Senin, 16 April 2018

KETIKA ENGKAU BERSEMBAHYANG

KETIKA ENGKAU BERSEMBAHYANG 
Oleh : Emha Ainun Najib


Ketika engkau bersembahyang 
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan 
Partikel udara dan ruang hampa bergetar 
Bersama-sama mengucapkan allahu akbar 

Bacaan Al-Fatihah dan surah 
Membuat kegelapan terbuka matanya 
Setiap doa dan pernyataan pasrah 
Membentangkan jembatan cahaya 

Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi 
Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri 
Kemudian mim sujudmu menangis 
Di dalam cinta Allah hati gerimis 

Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup 
Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup 
Ilmu dan peradaban takkan sampai 
Kepada asal mula setiap jiwa kembali 

Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri 
Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali 
Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira 
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya 
Sembahyang di atas sajadah cahaya 
Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia 
Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya 
Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun 

Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah 
Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika 
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang 
Dadamu mencakrawala, seluas 'arasy sembilan puluh sembilan