15 Adab Agar Tilawah Anda Memberi Bekas
dakwatuna.com
- Agar Al-Qur’an memberi bekas ke dalam hati, ada adab-adab yang perlu
Anda perhatikan saat membacanya. Berikut ini beberapa adab yang bisa
Anda lakukan.
1. Pilihlah waktu yang
terkategori waktu Allah ber-tajalli kepada hamba-hamba-Nya. Di saat itu
rahmat-Nya memancar. Bacalah Al-Quran di waktu sepertiga terakhir malam
(waktu sahur), di malam hari, di waktu fajar, di waktu pagi, dan di
waktu senggang di siang hari.
2. Pilih tempat yang sesuai.
Misalnya, di masjid atau sebuah ruangan di rumah yang dikosongkan dari
gangguan dan kegaduhan. Meski begitu, membaca Al-Qur’an saat duduk
dengan orang banyak, di kendaraan, atau di pasar, dibolehkan. Hanya saja
kondisi seperti itu kurang maksimum untuk memberi bekas di hati Anda.
3. Pilih cara duduk yang
sesuai. Sebab, Anda sedang menerima pesan Allah swt. Jadi, harus tampak
ruh ibadahnya. Harus terlihat ketundukan dan kepasrahan di hadapan-Nya.
Arahkan wajah Anda ke kiblat. Duduk terbaik seperti saat tasyahud dalam
shalat. Jika capek, silakan Anda mengubah posisi duduk. Tapi, dengan
posisi yang menunjukkan penghormatan kepada Kalam Allah.
4. Baca Al-Qur’an dalam keadaan
diri Anda suci secara fisik. Harus suci dari jinabah. Bila Anda wanita,
harus suci dari haid dan nifas. Berwudhulah. Tapi, Anda boleh membaca
atau menghafal Al-Qur’an tanpa wudhu. Sebab, tidak ada nash yang
mensyaratkan berwudhu sebagai syarat sah membaca Al-Qur’an. Bahkan, para
ulama menfatwakan boleh membaca Al-Qur’an bagi wanita yang belajar dan
mengajarkan Al-Qur’an saat ia sedang haid atau nifas dengan alasan
darurat.
5. Sucikan semua indera Anda
-lidah, mata, telinga, hati– yang berhubungan dengan tilawah Al-Qur’an
dari perbuatan maksiat. Sesungguhnya Al-Qur’an itu seperti hujan. Batu
tidak akan menyerap air hujan. Air hujan hanya berinteraksi dengan lahan
yang siap menyerap segala keberkahan. Jadi, jangan Anda bungkus lidah,
mata, telinga, dan hati dengan lapisan masiat, dosa, dan kemunkaran yang
kedap dari limpahan rahmat membaca Al-Qur’an.
6. Hadirkan niat yang ikhlas
hanya kepada Allah swt. Dengan begitu tilawah yang Anda lakukan akan
mendapat pahala. Ketahuilah, amal dinilai berdasarkan niat. Sedangkan
ilmu, pemahaman, dan tadabbur adalah nikmat dan rahmat yang murni dari
Allah. Dan rahmat Allah tidak diberikan kepada orang yang hatinya
bercampur aduk dengan niat-niat yang lain.
7. Berharaplah akan naungan dan
lindungan Allah swt. seperti orang yang kapalnya sedang tenggelam dan
mencari keselamatan. Dengan perasaan itu Anda akan terbebas dari rasa
memiliki daya dan upaya, ilmu, akal, pemahaman, kecerdasan, serta
keyakinan secara pasti. Sebab, kesemuanya itu tidak akan berarti tanpa
Allah swt. menganugerahkan tadabbur, pemahaman, pengaruh, dan komitmen
untuk beramal kepada diri Anda.
8. Bacalah isti’adzah dan
basmalah. “Apabila kamu membaca Al-Qur’an, hendaklah kamu meminta
perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98).
Basmalah dibaca saat awal membaca surat di awal, kecuali surat
At-Taubah. Membaca basmalah juga dianjurkan saat Anda membaca Al-Qur’an
di tengah surat dan ketika Anda memutus bacaan karena ada keperluan
kemudian meneruskan bacaan Anda. Membaca basamalah adalah tabarruk
(mencari berkah) dan tayammun (mencari rahmat) dengan menyebut nama
Allah swt.
9. Kosongkan jiwa Anda dari
hal-hal yang menyita perhatian, kebutuhan, dan tuntutan yang harus
dipenuhi sebelum membaca Al-Qur’an. Jika tidak, semua itu akan terbayang
saat Anda membaca Al-Qur’an. Pintu tadabbur pun tertutup. Jadi,
selesaikan dulu urusan Anda jika sedang lapar, haus, pusing, gelisah,
kedinginan, atau ingin ke toilet. Setelah itu, baru baca Al-Qur’an
dengan haqul tilawah.
10. Saat membaca, batasi
pikiran Anda hanya kepada Al-Qur’an saja. Pusatkan pikiran, buka jendela
pengetahuan, dan tadabburi ayat-ayat dengan sepenuh jiwa, perasaan,
cita rasa, imajinasi, pemikiran, dan bisikan hati. Dengan begitu, Anda
akan merasakan limpahan rahmat dan lezatnya membaca Al-Qur’an.
11. Hadirkan kekhusyu’an.
Menangislah saat membaca ayat-ayat tentang azab. Hadirkan azab itu
begitu nyata dalam penglihatan Anda dengan menyadari dosa-dosa dan
maksiat yang masih lekat dengan diri Anda. Jika Anda tidak mampu berbuat
seperti itu, tangisilah diri Anda yang tidak mampu tersentuh dengan
ayat-ayat yang menggambarkan kedahsyatan azab neraka.
12. Rasakan keagungan Allah
swt. Yang Mahabesar yang dengan kemurahannya memancarkan nikmat dan
anugerah-Nya kepada Anda. Pengagungan ini akan menumbuhkan rasa takzim
Andfa kepada Allah dan Kalam-Nya. Dengan begitu interasi, tadabbur, dan
tarbiyah Anda dengan Al-Qur’an akan memberi bekas, makna, hakikat,
pelajaran, dan petunjuk yang sangat luar biasa manfaatnya.
13. Perhatikan ayat-ayat untuk ditadabburi. Pahami maknanya. Resapi
hakikat-hakikat yang terkandung di dalamnya. Kaitkan juga dengan
berbagai ilmu, pengetahuan, dan pelajaran yang bisa menambah pengayaan
Anda tentang ayat-ayat tersebut. Inilah tujuan tilawah. Tilawah tanpa
tadabbur, tidak akan melahirkan pemahaman dan memberi bekal apa pun pada
Anda. Al-Qur’an hanya sampai di tenggorokan Anda. Tidak sampai ke hati
Anda.
14. Hanyutkan perasaan dan emosi Anda sesuai dengan ayat-ayat yang
Anda baca. Bergembiralah saat membaca kabar gembira. Takutlah saat
membaca ayat peringatan dan tentang siksaan. Buka hati saat membaca ayat
tentang perintah beramal. Koreksi diri saat bertemu tilawah Anda
membaca sifar-sifat orang munafik. Resapi ayat-ayat yang berisi doa.
Dengan begitu hati Anda hidup dan bergetar sesuai dengan sentuhan setiap
ayat. Inilah ciri orang beriman yang sejati dengan imannya (Al-Anfal:
2).
15. Rasakan bahwa diri Anda sedang diajak berbicara Allah swt.
lewat ayat-ayat-Nya. Berhentilah sejenak saat bertemu dengan ayat yang
didahului dengan kalimat “Wahai orang-orang yang beriman…, hai
manusia….” Rasakan setiap panggilan itu hanya untuk Anda. Dengan begitu
lanjutan ayat yang berisi perintah, larangan, teguran, peringatan, atau
arahan akan dapat Anda respon dengan baik. Kami dengar dan kami taat.
Bukan kami dengarin lalu kami cuekin
Moga Bermanfaat dan Barokah.
------